Sabtu, 26 September 2015

ALAT PELINDUNG DIRI DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan,  mata, pernapasan dan kaki. Peralatan dan pakaian perlindungan diri adalah suatu penghalang untuk memperkecil resiko paparan terhadap aerosol, percikan dan inokulasi tak sengaja. Pakaian dan peralatan yang dipilih bergantung pada tempat pekerjaan dilakukan. Pakaian pelindung harus dikenakan ketika bekerja di laboratorium. Sebelum meninggalkan laboratorium, pakaian pelindung harus dibuka, dan tangan harus dicuci.

Perlindungan Badan
Jas Laboratorium lebih baik seluruhnya tertutup dengan kancing.  Namun, jas laboratorium dengan lengan panjang, bukaan di belakang akan memberikan perlindungan lebih baik dibanding jas laboratorium yang umum digunakan dan lebih disarankan untuk digunakan pada laboratorium mikrobiologi  untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kabinet Biosafety.
Jas laboratorium dirancang untuk melindungi kulit dan pakaian dari bahan kimia yang mungkin tumpah. Jas  ini harus selalu dipakai dan lebih baik jika panjangnya selutut. Ada beberapa jenis mantel laboratorium yang berbeda untuk jenis perlindungan yang berbeda;
·       Kapas melindungi dari objek inhalasi, tepian yang keras atau tajam dan pada umumnya perlindungan terhadap api
·         Wol melindungi dari percikan bahan yang dicairkan, cuka dalam jumlah kecil, dan nyala api kecil
·         Serat Buatan melindungi dari percikan dan radiasi inframerah atau ultra ungu.
·         Bahan anti statik
Jas laboratorium dari serat buatan dapat meningkatkan beberapa resiko laboratorium. Sebagai contoh, beberapa bahan pelarut bisa menghancurkan beberapa kelas serat buatan tertentu, dengan demikian mengurangi efek perlindungan dari mantel tersebut. Sebagai tambahan, pada kontak dengan nyala api, beberapa serat buatan akan meleleh. Jas  Laboratorium juga dapat   dibuat dengan snaps/fasteners yang membuat pemakai bisa bergerak cepat dalam suatu keadaan darurat.
Celemek merupakan suatu alternatif untuk mantel laboratorium. Pada umumnya dibuat dari plastik atau karet untuk melindungi pemakai terhadap bahan kimia bersifat menghancurkan. Celemek atau apron harus dikenakan di atas jas laboratorium jika diperlukan untuk memberi perlindungan terhadap tumpahan bahan kimia atau bahan biologi seperti darah atau cairan kultur.

Perlindungan Mata
Pemilihan peralatan untuk melindungi mata dan wajah dari percikan dan dampak dari objek tergantung pada aktivitas yang dilakukan. Perlindungan mata sangat mudah untuk dirasakan karena alat ini berfungsi langsung. Untuk orang-orang yang tidak biasa menggunakan kacamata, sangat tidak nyaman  untuk memakai kacamata, karena bersifat membatasi.
Percikan bahan kimia dan objek terbang mungkin ditemui di setiap waktu di dalam Iingkungan laboratorium. Karena alasan inilah, perlindungan mata sangatlah penting. Penggunaan pelindung mata harus nyaman dipakai, tepat bertengger di mata dan wajah, dan tidak terganggu dengan kegiatan pemakai. Jika diperlukan harus ada tanda di pintu yang menyatakan kewajiban untuk memakai pelindung mata sebelum memasuki ruangan.
Pelindung mata harus dikenakan ketika menggunakan:
·         Benda yang tajam (kaustik), yang bersifat memusnahkan, atau bersifat iritasi
·         Barang pecah belah di ruang hampa atau tekanan yang (ditambah atau dikurangi)
·         Bahan karsinogenik
·         Bahan mudah terbakar
·         Bahan radioaktif
·         Bahan ledak
·         Laser (diperlukan perlindungan lensa khusus) Cahaya UV (diperlukan perlindungan lensa khusus)
·         Biohazards
Pelindung mata juga harus dikenakan ketika melakukan kegiatan : pengelasan, sanding, penggerindaan, pengeboran, penggergajian. Peralatan perlindungan mata harus mudah untuk dibersihkan dan disinfekasi. Pelindung mata harus selalu dijaga dalam kondisi yang baik. Lensa kontak tidak boleh secara rutin dikenakan di laboratorium. Personil Laboratorium yang harus memakai lensa kontak selagi melakukan kerja di laboratorium harus waspada dengan resiko sebagai berikut :
1.  Akan tidak mungkin untuk memindahkan lensa kontak dari mata untuk mengikuti masukan beberapa bahan kimia ke dalam area mata,
2.  Lensa kontak dipasang di mata akan mengganggu prosedur pembilasan,
3.  Lensa kontak bisa menjerat bahan padat di dalam mata. Penggunaan lensa kontak harus dipertimbangkan secara hati-hati, dengan pertimbangan ekstra untuk memilih perlindungan mata yang pas di atas mata dan di sekitar wajah.

Perlindungan Pernapasan
Dikarenakan beberapa prosedur laboratorium tertentu menghasilkan uap beracun dan zat pencemar, diperlukan perlindungan pernapasan di lingkungan pekerjaan. Perlindungan pernapasan digunakan ketika melakukan pekerjaan dengan prosedur beresiko tinggi (misal: pembersihan dari tumpahan bahan terinfeksi). Pemilihan antara masker dan respirator, beserta jenis respirator akan tergantung pada jenis resikonya.
Respirator memiliki saringan yang dapat diganti-ganti sebagai perlindungan terhadap gas, uap, partikulat dan mikroorganisme. Perlu diingat bahwa tidak ada saringan selain dari saringan HEPA yang akan memberi perlindungan terhadap mikroorganisme, sehingga saringan harus disesuaikan benar dengan jenis respirator. Untuk mencapai perlindungan optimal, respirator harus cocok dengan wajah pemakai dan diujikan. Respirator disatukan dengan pemasok udara integral yang menyediakan perlindungan penuh. Dibutuhkan saran dari orang yang berkompeten, misalnya: ahli kesehatan, untuk pemilihan respirator yang benar.
 

Perlindungan Tangan
Pencemaran tangan bisa terjadi ketika prosedur laboratorium dilakukan. Tangan juga sangat peka terhadap luka akibat “benda tajam”. Sarung tangan latek sekali pakai atau jenis sarung tangan untuk operasi berbahan vinil digunakan secara luas untuk pekerjaan laboratorium, dan untuk menangani cairan badan dan darah serta senyawa terinfeksi. Sarung tangan sekali pakai juga bisa digunakan tetapi perhatian lebih harus diberikan pada proses pencucian, pemindahan, pembersihan dan penyuci hamaan.
Sarung tangan harus segera dipindahkan dan tangan harus segera dicuci setelah penanganan bahan terinfeksi, setelah melakukan pekerjaan didalam kabinet Biosafety dan sebelum meninggalkan laboratorium. Sarung tangan sekali pakai harus langsung dimusnahkan bersama dengan limbah laboratorium terinfeksi.
Reaksi alergi seperti infeksi kulit dan hipersensitivitas harus segera dilaporkan di laboratorium dan pekerja lain yang memakai sarung tangan latek, terutama yang menggunakan tepung. Alternatif lain seperti latek bebas tepung atau sarung tangan vinil dapat digunakan jika terjadi masalah.
Merupakan suatu gagasan baik untuk selalu memakai sarung tangan pelindung di dalam laboratorium. Selain bertindak sebagai suatu pelindung antara tangan dengan bahan yang penuh resiko, beberapa sarung tangan juga dapat menyerap peluh atau melindungi tangan dari panas. Karena sarung tangan jenis tertentu dapat hancur jika bersentuhan dengan bahan pelarut, penting untuk memberi perhatian ekstra antara sarung tangan pelindung dengan sifat alami pekerjaan yang akan dilakukan. Sebelum penggunaan, lakukan pemeriksaan untuk memastikan sarung tangan (terutama sarung tangan lateks) ada dalam kondisi yang baik dan bebas dari lubang, dan kebocoran.
Ketika bekerja dengan bahan yang bersifat menghancurkan, kenakan sarung tangan tebal. Ambil tindakan pencegahan ekstra yaitu pengecekan lubang dan kebocoran. Ketika melepas sarung tangan, berhati-hatilah. Buka sarung tangan, mulai dari pergelangan tangan dan bergerak ke arah jari. Jauhkan permukaan sarung tangan dari kontak dengan tangan selama pelepasan. Sarung tangan yang telah terkontaminasi harus dibuang di kontainer berdisain khusus (misal: kontainer radioaktif atau limbah biohazard). Cuci tangan sesegera mungkin setelah pelepasan sarung tangan pelindung.

Perlindungan Kaki
Perlindungan Kaki dirancang untuk mencegah luka-luka dari bahan kimia bersifat menghancurkan, bahan-bahan berat, goncangan elektrik, seperti misalnya memberi daya tarik pada lantai basah. Jika suatu objek bersifat korosif, berbahan kimia atau objek berat jatuh ke lantai, bagian yang paling rentan pada badan adalah kaki. Karena alasan inilah, sepatu yang dengan sepenuhnya menutup dan melindungi kaki, direkomendasikan.
Sepatu buatan pabrik, seperti sepatu tenis, bersifat menyerap cairan. Jika bahan­kimia tumpah di atas sepatu pabrik, buka alas kaki seketika. Ketika memilih alas kaki untuk laboratorium, pilihlah sepatu kokoh yang menutupi seluruh kaki. Hal ini akan menyediakan perlindungan terbaik.
Sepatu jenis berikut tidak boleh dikenakan di laboratorium:sandal,sandal kayu,sepatu tumit tinggi, sepatu yang terbuka.
Jenis jenis alas kaki yang direkomendasikan adalah :
·         Sepatu keselamatan (steel-toed) melindungi dari luka-luka disebabkan oleh dampak dari objek apapun selama aktivitas kerja (misal: pengangkatan bahan yang berat, menggunakan perkakas bertenaga besar, dll).
·       Sepatu treated, sepatu boot karet atau tutup sepatu plastik melindungi dari bahan­vkimia bersifat menghancurkan.
·        Sepatu Insulated melindungi dari goncangan elektrik
·        Sepatu boot karet dengan anti selip pada bagian luar sol menyebabkan daya tarik di dalam kondisi basah dimana terjadi kemungkinan selip. Sepatu keselamatan, sepatu boot karet atau tutup sepatu plastik melindungi dari jenis spesifik pencemaran kimia dan seperti sarung tangan harus dipilih untuk jenis resiko yang tepat.

Perlindungan Pendengaran
Jenis perlindungan telinga meliputi:
·         Busa telinga menyediakan perlindungan dasaruntuk mengunci telinga terhadap suara gaduh.
·         Muffs telinga menyediakan perlindungan ekstra terhadap suara gaduh, dan lebih nyaman dipakai dibandingkan busa telinga.
·         Kapas yang dimasukkan adalah penekan suara bising yang tidak tepat dan tidak boleh digunakan.

 

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN DALAM LABORATORIUM

Alat-alat yang digunakan para pengguna ketika bekerja di dalam laboratorium disebut alat pelindung diri. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal ProtectiveEquipment (PPE). Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE terebut, maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. Sebagai contoh, proteksi telinga (hearingprotection) yang melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan kimia. Disini akan dibahas beberapa alat-alat yang digunakan para pengguna laboratorium tersebut, diantaranya :

1.      Perlindungan Mata
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung mata. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari:
  • Kacamata pelindung atau kacamata Safety 
  • Faceshield 
  • Visor 
  • Goggle

2.      Perlindungan Kepala
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung kepala. Hal ini dimaksud untuk melindungi kepala dari kecelakaan laboratorium seperti terbentur oleh benda-benda yang terjatuh atau terlempar, resiko kepala kejeduk, rambut terlilit, dan lain-lain. Contoh alat pelindung kepala adalah helem pengaman.
3.      Perlindungan Wajah
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung wajah.Hal ini dimaksud untuk melindungi wajah dari kecelakaan kerja seperti terkena percikan bahan-bahan kimia atau kecelakaan lainnya.Pelindung wajah ini merupakan pelindung yang berbeda dari yang lain karena pelindung ini hampir sama dengan pelindung mata tetapi lebih spesial (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Selain itu pelindung mata ini juga ada yang berbentuk seperti tameng yang biasa dipakai para pekerja di bengkel ketika sedang mengelas.
4.      Perlindungan Tubuh
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung tubuh. Hal ini dimaksud untuk melindungi tubuh dari tumpahan bahan kimia atau api sebelum mengenai kulit pemakainya. Selain itu, pelindung tubuh ini juga melindungi tubuh dari temperatur yang ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau serpihan metal, semprotan dari tekanan yang bocor, tabrakan atau tertusuk, kontaminasi debu, dan lain-lain. Secara umum pelindung tubuh terdiri dari :
• Boilersuits
• Specialistprotectiveclothing
• Egchain-mailaprons
• High-visibilityclothing
• Jas laboratorium
• Jumpsuits
• Apron
5.      Perlindungan Kaki
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung kaki. Hal ini dimaksud untuk melindungi kaki dari basah, electrostaticbuild-up, terpeleset, terpotong dan tertusuk, benda berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi. Secara umum alat perlindungan pada kaki terdiri dari :
• Sepatu dan bot safety dengan pelindung jari kaki dan telapak sepatu yang anti tusuk
• Celana panjang
6.      Perlindungan Tangan
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung tangan. Hal ini dimaksud untuk melindungi tangandari memar, temperatur yang ekstrim, terpotong dan tertusuk, terbentur atau terpukul, zat kimia, tersetrum, infeksi kulit, sakit atau kontaminasi. Secara umum pelindung tangan terdiri dari :
         Gloves
         Gauntlets
         Mitts
         Wristcuffs
         Armlets
7.      Perlindungan Pernafasan
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung hidung atau pernafasan.Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti. Secara umum alat perlindungan pada hidung atau pernafasan adalah :
• Masker atau respirator pakai buang
• Full atau half respirator
• Breathingapparatus
8.      Perlindungan Pendengaran
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung telinga atau pendengaran. Hal ini dimaksud untuk menjaga dan melindungi telinga dari bahan-bahan kimia atau serpihan agar tidak masuk ke dalam telinga pemakai. Selain itu menjaga gendang telinga pemakai dari kebisingan agar tidak merusak gendang telinganya. Alat yang digunakan adalah sejenis penutup telinga yang lumayan empuk, dalam artian tidak keras sehingga nyaman dipakai, menyerupai earphone atau headset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar